Beranda | Artikel
Refleksi Surah Al-Hajj Ayat 40-41: Rahasia Kemenangan Sejati
9 jam lalu

Dalam setiap langkah kehidupan, manusia senantiasa menginginkan kemenangan, baik kemenangan atas musuh, atas kesulitan hidup, atas ujian yang menyesakkan dada, bahkan kemenangan atas hawa nafsunya sendiri.

Kemenangan adalah impian setiap insan, kejayaan adalah cita-cita setiap bangsa dan negara. Tiada orang yang masuk dalam suatu kompetisi hanya untuk menginginkan kekalahan. Tak ada satu pun yang hendak melangkah ke medan perjuangan dengan niat hanya untuk menyerah. Namun sering kali, manusia hanya menatap hasilnya tanpa merenungi dari mana datangnya kemenangan itu dan bagaimana cara untuk mendapatkan kemenangan tersebut.

Allah Ta’ala memberikan kemenangan kepada siapapun yang mengikuti cara yang sudah digariskan oleh-Nya. Kunci dari kemenangan tersebut adalah pertolongan dari Allah Ta’ala.

Allah Ta’ala berfirman,

وَلَيَنصُرَنَّ ٱللَّهُ مَن يَنصُرُهُۥٓ ۗ

“Sesungguhnya Allah pasti menolong orang yang menolong (agama)-Nya.” (QS. Al-Hajj: 40)

Maksud dari menolong Allah bukan berarti menolong Zat-Nya, sebab Dia Mahakuat dan tidak membutuhkan bantuan siapa pun. Menolong Allah berarti membantu menegakkan agama-Nya, menjaga syariat-Nya, membela Rasul-Nya saat masih hidup dan menghidupkan sunah Rasulullah setelah beliau wafat.

Menolong Allah berarti berdiri di pihak kebenaran, meski sendiri, dan menolak kebatilan, meski seluruh dunia berpaling.

Siapa saja yang mendapat pertolongan Allah dan kemenangan?

Lanjutan ayat di atas menjelaskan tentang siapa saja yang akan Allah beri pertolongan,

ٱلَّذِينَ إِن مَّكَّنَّٰهُمْ فِى ٱلْأَرْضِ أَقَامُوا۟ ٱلصَّلَوٰةَ وَءَاتَوُا۟ ٱلزَّكَوٰةَ وَأَمَرُوا۟ بِٱلْمَعْرُوفِ وَنَهَوْا۟ عَنِ ٱلْمُنكَرِ ۗ وَلِلَّهِ عَٰقِبَةُ ٱلْأُمُورِ

“(Yaitu) orang-orang yang jika Kami teguhkan kedudukan mereka di muka bumi, niscaya mereka mendirikan salat, menunaikan zakat, menyuruh berbuat ma’ruf dan mencegah dari perbuatan yang mungkar; dan kepada Allah-lah kembali segala urusan.” (QS. Al-Hajj: 41)

Mereka inilah orang-orang yang Allah pilih untuk menerima pertolongan-Nya. Bukan karena jumlah mereka banyak, bukan pula karena kekuatan mereka besar, tetapi karena hati mereka tunduk dan amal mereka berpijak pada empat pilar agung: salat yang menegakkan hubungan dengan Allah, zakat yang menumbuhkan kepedulian kepada sesama, amar ma’ruf yang menyeru pada kebaikan, dan nahi munkar yang menjaga dari kerusakan. Maka Allah Ta’ala akan memberikan taufik dan pertolongan-Nya kepada mereka.

Sehingga jika kita ingin kemenangan, jangan hanya mengejar hasilnya, tetapi tempuhlah jalannya. Karena kemenangan sejati bukanlah milik yang paling kuat, melainkan milik mereka yang paling taat.

Menjadi bagian dari orang yang mendapat kemenangan

Menolong agama Allah tidak selalu harus di mimbar atau medan perang. Ia bisa dilakukan di atas sajadah, di meja kerja, di ladang, di ruang pembelajaran, selama niatnya untuk menegakkan kebenaran dan menebar kebaikan.

Allah tidak pernah mengecewakan hamba yang tulus menolong agama-Nya. Pertolongan itu bisa datang dalam berbagai bentuk, baik ketenangan dalam hati, kemudahan dalam urusan, keberkahan dalam hidup, hingga keberhasilan di dunia dan akhirat.

Allah Ta’ala berfirman dalam ayat yang lainnya,

يَٰٓأَيُّهَا ٱلَّذِينَ ءَامَنُوٓا۟ إِن تَنصُرُوا۟ ٱللَّهَ يَنصُرْكُمْ وَيُثَبِّتْ أَقْدَامَكُمْ

“Hai orang-orang yang beriman, jika kamu menolong (agama) Allah, niscaya Dia akan menolongmu dan meneguhkan kedudukanmu.” (QS. Muhammad: 7)

Saat kita menolong agama Allah, maka Allah sendiri yang akan menolong kita. Dan siapa yang mendapat pertolongan dari Allah, sungguh tidak akan ada yang mampu mengalahkannya.

Baca juga: Mengenal Surah Al-Lahab dan Bukti Al-Quran bukan Tulisan Nabi Muhammad

***

Penulis: Arif Muhammad Nurwijaya

Artikel Muslim.or.id

 

Referensi:

Qawaa’id Qur’aaniyyah, karya Syekh Dr. Umar bin Abdullah al-Muqbil.


Artikel asli: https://muslim.or.id/110128-refleksi-surah-al-hajj-ayat-40-41-rahasia-kemenangan-sejati.html